Bikin Robot Cuma Begini ?

IMG_20150625_113807a“Jadi, cuma begini saja ya?”

Sepuluhan tahun lalu, di akhir semester pertama saya mengajarkan robotika pada anak-anak, ada anak yang berkomentar begitu. Saya tanya mengapa, dia katakan di rumahnya ada mainan yang lebih canggih dari ‘yang cuma begini’ ini. Saya tertampar. Bukan karena merasa disepelekan, tetapi karena belum mampu menunjukkan apa kelebihan ‘yang cuma begini’ ini.

Tetapi, pagi tadi (23/06/2015), di sebuah rumah di kawasan yang terlalu mewah bagi saya, seorang anak berkata begitu lagi. “Jadi, cuma begini saja ya?”

Kali ini, saya mendengarnya dengan bangga karena anak itu mengatakannya sambil mengangguk-angguk dan tersenyum. Matanya berbinar. Seakan juga berkata, “Aha, kini kutahu rahasianya.”

Sebelumnya dia pernah mengikuti semacam kursus robotika dengan perangkat yang mahal. Dia sebutkan, “Itu kan harganya 4 jutaan.” Pernah beberapa kali mengundang pengajar privat robotika, tetapi belum memuaskan. Begitu cerita mami anak ini.

Saya bersyukur, Alloh menjadikan 1 jam pertama pertemuan pagi tadi sangat berarti. Dan malam ini saya menerima pesan WA dari grandpa-nya, yang bulan lalu ‘menemukan’ saya setelah membaca koran. “Pak Yuda sugeng dalu. Matur nuwun sanget sampun meluangkan waktu untuk mengajar cucu saya.”

Pengalaman ini menjadi semangat bahwa sedehananya konsep pembelajaran Komunitas Kampung Robot yang kini saya sebut dengan 3T ternyata semakin efektif.

.: Catatan Arief A. Yudanarko :.

Posted in Catatan | Tagged , , | Comments Off on Bikin Robot Cuma Begini ?

[Kalteng Pos] Enam Jam, Murid SD Berhasil Rakit Robot

kaltengpos_20150525Palangka Raya – Robot memang memiliki teknologi yang rumit. Namun, di bawah bimbingan pendiri Komunitas Kampung Robot (Kokaro) Sidoarjo Jawa Timur, Arief Andhi Yudanarko, sebanyak 17 murid SD dan SMP, berhasil merakit robot, Minggu (24/5). Mereka hanya perlu waktu enam jam merakit robot manual.

Yuda panggilan Yudanarko, mengatakan, tak ada syarat khusus untuk belajar merakit atau membuat robot tingkat dasar ini. “Untuk level dasar ini, dimulai dari nol. Semua anak bisa ikut pelatihan,” ujar Yuda, ditemui di sela-sela mengajar membuat robot di Rumah Ilmu Al Ghazy Banin, Jalan Kinibalu Palangka Raya.

Ia mengakui, teknologi robot ini merupakan teknologi yang rumit. Supaya mudah dipahami, dia punya cara untuk mengenalkan teknologi ini ke anak-anak. Yuda menyebutnya dengan modal tiga T.

T pertama, yakni terjangkau konsepnya. Konsep tentang robot harus mudah dipahami anak. T kedua, terjangkau bahannya. Artinya bahannya mudah didapat. Bahan yang digunakan untuk robot ini berasal dari mainan yang banyak dijual di pasar. T ketiga, yakni terjangkau biayanya. Diakui Yuda, konsep, bahan, dan biaya ini, yang sering menjadi kendala dalam mengenalkan robot kepada anak.

Sementara istri Wakil Wali Kota, Trisnawidyanti Mofit Saptono, saat berkunjung ke tempat itu mengatakan, kegiatan ini sangat bagus. Melatih motorik, kreativitas, dan kesabaran anak-anak.

“Kegiatan ini juga positif dan sebuah terobosan. Saya berharap, ke depan banyak anak-anak di Palangka Raya bisa belajar membuat robot,” ujarnya.

Class robotica yang digagas oleh Rumah Ilmu Al Ghazy Banin Palangka Raya bersama Yayasan Raihan Hananiya Palangka Raya, memang untuk merangsang kreativitas anak-anak Palangka Raya.

“Ke depan kami ingin untuk membentuk komunitas robotik di Kota Cantik,” kata pendiri Rumah Ilmu Al Ghazy Banin, Selvy Majedi.

Kenapa dia memilih class robotica sebagai pelatihan? Pertama, karena kegiatan merakit robot merupakan yang pertama kali dilakukan di Palangka Raya. Kedua, karena sesuai dengan konsep yang diterapkan oleh Rumah Ilmu Al Ghazy Banin itu sendiri yaitu menjadi wadah anak-anak untuk mencoba hal-hal baru.”

“Palangka Raya ini kota pendidikan, tapi hingga saat ini masih belum ada nilai plusnya. Nah, siapa tahu dengan adanya pelatihan dasar robotic ini akan memberikan nilai plus,” imbuhnya.

Pelatihan merakit robot itu pun hanya berlangsung selama 6 jam, karena masih merupakan latihan dasar. Sedangkan, robot yang dirakit adalah robot jenis transportman yaitu robot yang dasarnya bisa dipakai untuk bermain sepak bola dan masih menggunakan remote control.

“Class robotika ini masih class uji coba. Tapi, insya Allah ke depannya nanti kita mau mengadakan latihan perangkaian robot xlite yang sudah pakai program komputer. Rencananya sih bulan depan kita mau mengadakan seminar dengan guru-guru di sekolah untuk memasukkan class robotica ini ke dalam pelajaran ekstrakurikuler,” bebernya.

Dari Kalteng Pos, Senin 25 Mei 2015.

Posted in Berita, Pelatihan | Tagged , , | Comments Off on [Kalteng Pos] Enam Jam, Murid SD Berhasil Rakit Robot

UTM Gelar Seminar Robot Murah

seminar_UTMPengalaman Kokaro dalam pengembangan proyek robot yang murah menarik perhatian mahasiswa mekatronika Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Maka, pada tanggal 21 Mei 2015, Pendiri Kokaro diundang untuk membagi pengalamannya tersebut dalam seminar bertemakan Low Cost Robot.

Bertempat di Gedung Auditorium lantai 2 universitas yang dulu bernama Universitas Bangkalan ini, hadir seratusan peserta dari mahasiswa dan siswa SMA/SMK di kota Bangkalan.

Posted in Berita, Seminar | Tagged , | Comments Off on UTM Gelar Seminar Robot Murah

[Jawa Pos] Bikin Robot Ternyata Murah dan Menyenangkan

jawapos20150517Banyak yang beranggapan membuat robot itu sulit. Tapi, sekarang banyak yang mampu menciptakannya. Arief Andhi Yudanarko, pendiri Komunitas Kampung Robot (Kokaro), adalah salah seorang yang peduli dan siap membantu warga untuk merangkai robot sendiri.

Jari-jari tangannya begitu lincah memencet remote manual untuk menjalankan robot penyapu jalan. Sambil terus menggerakkan robot berwarna putih itu, Arief Andhi Yudanarko menjelaskan dengan detil komponen penyusun robot tersebut. Termasuk bidang keilmuan yang dipelajari dalam membuat robot. Mulai mekanis, elektronik, hingga ilmu komputer. “Jadi, tidak hanya satu bidang ilmu yang dipelajari,” katanya saat ditemui di kediamannya, kawasan Kemiri, Sidoarjo, kemarin (16/5).

Multibidang keilmuan itu pula yang sering membuat orang kerap minder untuk belajar robot sebelum mencobanya. Mereka khawatir gagal, menganggap bahwa membuat robot itu sangat rumit. Continue reading

Posted in Berita | Tagged , | Comments Off on [Jawa Pos] Bikin Robot Ternyata Murah dan Menyenangkan

Siswa Penghafal Alquran Sukses Juara Lomba Robot

jp metropolis juara jrcSIDOARJO – Prestasi gemilang ditorehkan para siswa Pesantren Tahfidz Alquran SMPIT Darul Fikri Sidoarjo. Abdul Fatah, Naufal Ramy, dan Wildan Pratama yang tergabung dalam tim DAFIBOT3 berhasil menjadi juara satu dalam ajang Java Robot Contest (JRC).

Sukses yang diraih dalam event nasional tahunan di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) tersebut di luar dugaan. “Anak-anak ini baru pertama kali ikut lomba,” ujar Arief A. Yudanarko, pembimbing tim DAFIBOT3, kemarin (21/4).

Fatah dan dua temannya merupakan siswa kelas VII. Meski siswa baru, penampilan mereka saat lomba sangat baik. Bahkan, mengungguli para kakak kelas mereka di tim DAFIBOT1 dan DAFIBOT2. “Sejak awal, ketiga regu bersemangat untuk lomba. Tidak tampak mana yang lebih unggul daripada yang lain,” lanjut Yudanarko yang juga pendiri Komunitas Kampung Robot (Kokaro). Saat lomba tim didampingi Anton Widarmono dari Kokaro.

Prestasi yang diraih tim DAFIBOT3 memang sangat membanggakan. Mereka membuat desain robot dan berlatih di sela-sela kesibukan sebagai siswa sekaligus santri penghafal Alquran.

Lomba tersebut dibagi tiga kategori sesuai jenjang sekolah. Semua pesertanya adalah pelajar. Mulai jenjang SD, SMP, sampai SMA/SMK. Lomba robot JRC mengambil tema permainan tradisional anak-anak.

Itu adalah perhelatan tahun ke-6 JRC. SMPIT Darul Fikri Sidoarjo sudah tiga kali mengikuti JRC. Tahun lalu salah satu tim robotnya hanya berhasil sampai semifinal. (may/c6/pri)

Dari koran Jawa Pos – Metropolis, halaman 33, tanggal 22 April 2015.

Posted in Berita | Tagged , , | Comments Off on Siswa Penghafal Alquran Sukses Juara Lomba Robot