Sekolah di Pelosok Belajar Robot

Dua pekan yang lalu Kokaro menerima telepon. Seseorang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai guru di sebuah SMP di Todanan, Blora, Jawa Tengah. Dia menginginkan agar di sekolahnya ada pembelajaran robotika. Keinginannya ini terpicu setelah ada kegiatan kunjungan ke sekolah di kota lain. Namun, dia merasa ada kendala karena lokasi sekolahnya yang di pelosok dan sumber daya yang kurang.

IMG_20170615_132750a

Apakah Kokaro bisa membantu? Karena kami pun ingin seperti itu.

Kokaro menyampaikan penjelasan ringkas tentang konsep pembelajaran robotika dan pelatihan untuk guru. Selang beberapa hari, sekolah tersebut memutuskan untuk mengundang Kokaro melatih gurunya. Maka, terlaksanalah pelatihan itu pada tanggal 15 Juni 2007. Pesertanya guru IPA, IPS, PAI, Olahraga, dan Keterampilan.

Apa guru-guru kami bisa? Karena mereka bukan berlatarbelakang keteknikan.

In sya Alloh bisa! Kokaro telah melatih banyak guru yang sebagiannya bukan dari keteknikan. Di jenjang sekolah tingkat dasar hingga tingkat atas, pembelajaran robotika bukan untuk menjadikan siswa sebagai pengembang robot, apalagi ilmuwan robot. Itu kelak di perguruan tinggi, sementara sekarang untuk ibarat menanam benihnya saja. Robot di sini merupakan media pembelajaran.

“Oh, kalau begitu, ini bisa untuk menjelaskan materi Fisika yang itu,” kata guru IPA.

“Nah, memang itu maksudnya. Tak hanya Fisika, di PAI pun bisa, begitu juga pelajaran lainnya,” terang Yudanarko.

#RobotTrain
#kokaro

Posted in Berita, Pelatihan | Tagged , , | Comments Off on Sekolah di Pelosok Belajar Robot

Bikin Robot Sendiri, Kenapa Nggak?

provoke_kokaro_Modal mobil mainan dengan sedikit modifikasi, bisa jadi robot idaman.

Lo mungkin beranggapan kalo bikin robot itu sulit. Tapi ternyata, sekarang udah banyak anak muda yang bisa bikin robot sendiri. Bahkan komunitasnya juga udah ada lho. Yang kegiatannya pembinaan keterampilan roboika bagi anak-anak dan masyarakat.

Adalah Arief Andhi Yudanarko, salah seorang yang peduli dan siap membantu anak-anak dan pemuda untuk merangkai robot sendiri. Dia membentuk Komunitas Kampung Robot (Kokaro), sebuah lembaga pengembangan robotika berbasis komunitas, yang sebelumnya bernama Cerdikia, kemudian bergabung dan diberdayakan oleh Pulpenmas (Pusat Pelayanan Pendidikan Masyarakat) pada tahun 2010.

Sekali sebulan, teman-teman Kokaro hadir di car-free-day di Alun-alun kota Sidoarjo, Jawa Timur dan membawa beberapa robot untuk didemonstrasikan. Salah satunya adalah Drumbot, sebuah robot penabuh drum. Anak-anak yang penasaran dan datang melihat ditawari memainkan Drumbot. Ada yang seneng, ada yang malu-malu tapi mau, ada juga beberapa orang tua yang memperhaikan. Sebagiannya bertanya, dan pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah: “Ini buat sendiri, ya?”

Nah, karena masih banyak orang yang beranggapan bahwa bikin robot itu rumit, Kokaro pun melaju dengan misi untuk memberikan pemahaman kepada orang-orang bahwa membuat robot itu gampang. Bahkan, anak-anak pun bisa buat robot dengan modal yang nggak terlalu mahal.

Cukup dengan beli mobil mainan yang kemudian dimodiikasi dengan motor untuk penggerak dan komponen elektro lain yang gampang banget didapat, mereka bisa menciptakan robot sesuai dengan keinginan.

Kerennya, komunitas ini nggak hanya berkegiatan di Surabaya dan sekitarnya aja, tapi udah berskala nasional loh! Kokaro memulai programnya sejak tahun 2001 di Surabaya dengan nama Cerdikia dan menjadi inspirasi lahirnya kegiatan pembinaan keterampilan robotika lainnya, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun lembaga. Terakhir, Kokaro mengadakan Pelatihan Instruktur Robotika Kokaro di Makassar yang diikui oleh 54 orang. Semuanya adalah guru SD hingga SMA dari Makassar, Bone, dan Pare Pare.

Komunitas ini juga punya subkomunitas yang bernama Kemero. Kalau kalian faham bahasa Surabaya-an, pasi tahu ari ‘kemero’ atau ‘kemeroh’, yang artinya sok tahu. Nah, nama Kemero itu bukan berari mau sok-sokan ya gengs, tapi singkatan dari Kelompok Belajar Robot. Anggotanya adalah pelajar-pelajar sekolah menengah yang berminat belajar roboika.

Arief A. Yudanarko, mendirikan komunitas ini karena terkesan oleh pengalamannya mengikuti perlombaan robot Robocon 1995 di Osaka Japan ketika masih belajar di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya – PENS bersama rekan satu tim. Beberapa bagian robot terpaksa dibuat dari bahan bekas karena pada waktu itu masih sulit mendapatkan bahan baru dan harganya cukup mahal. Sampai sekarang pun, banyak komponen robot yang masih mahal.

Tapi, dengan dukungan dari Dr.Eng. Indra Adji Sulisijono dari PENS, Yudanarko mengembangkan proyek-proyek robotika yang sederhana, mudah, dan terjangkau melalui Komunitas Kampung Robot dengan maksud agar pengalaman membangun robot dapat dimiliki oleh sebanyak-banyaknya anak Indonesia.

Gimana? Keren ya! Kokaro ini terbuka buat kalian yang kepengin gabung. Entah itu yang masih kepengin belajar atau bahkan yang udah ahli dan kepengin jadi pengajar/fasilitator, Kokaro terbuka untuk semua umur. Bahkan buat lo yang sekadar kepengin konsultasi tugas praktik robotik atau ada masalah sama robot bikinan lo, lo bisa hubungi mereka untuk minta bantuan. Langsung aja stalking Facebook Page mereka di Komunitas Kampung Robot atau di http://kampungrobot.web.id, yes! (Hasniar)

Sumber: Provoke Magazine

Posted in Berita | Tagged , | Comments Off on Bikin Robot Sendiri, Kenapa Nggak?

Pelatihan Instruktur Robotika di Makassar

IniPamflet RobotTrain#2 Makassar rezeki yang tak disangka-sangka bagi yang berminat dan bersemangat menjadi instruktur robotika di Makassar dan sekitarnya. Bulan Desember 2016 yang lalu baru saja diadakan pelatihan instruktur. Bulan April 2017 pekan depan in sya Alloh akan diadakan kembali. Alhamdulillah, biayanya sangat murah karena kegiatan ini mendapatkan sponsor.

Silakan yang berminat dan bersemangat segera mendaftar karena tempat terbatas. Informasi ada di pamflet (klik untuk memperbesar).

#RobotTrain
#kokaro

Posted in Pelatihan | Tagged , | Comments Off on Pelatihan Instruktur Robotika di Makassar

Perbanyak Pelatihan Fasilitator Belajar Robotika

Minat masyarakat untuk mengenal dan belajar robotika, khususnya sebagai pembelajaran di sekolah atau komunitas semakin meningkat. Banyak yang ingin belajar tapi tak tahu dari mana memulainya. Mereka butuh pengajar atau fasilitator. Namun, banyaknya pengajar atau fasilitator masih kurang, sedikit yang berminat mengajar.

Menjadi fasilitator Kokaro membutuhkan semangat peduli pada pembangunan generasi. Tak jarang pengorbanan yang harus didahulukan, keuntungan harus dipahami sebagai rezeki yang tidak selalu berbentuk materi, disertai keyakinan bahwa Sang Mahapemberi takkan menyalahi janji meninggikan orang-orang beriman dan berilmu beberapa derajat.

Di antara fokus kegiatan Kokaro adalah pelatihan bagi calon pengajar/instruktur atau fasilitator belajar robotika. Pada tanggal 11 Maret 2017 telah diadakan pelatihan singkat bagi calon fasilitator yang diikuti oleh 9 orang dari kalangan guru dan mahasiswa.

Merekalah yang akan menjadi simpul baru pengikat ilmu, fasilitator untuk belajar dan mengajarkan.

Posted in Berita, Catatan, Pelatihan | Tagged , , | Comments Off on Perbanyak Pelatihan Fasilitator Belajar Robotika

Robot RINA, Berbeda Tapi Satu

Sebelum sesi #RobotWorks bersama anak-anak dengan proyek Robot RINA, ada sesi #RobotTrain bersama beberapa guru dan mahasiswi. Di kesempatan tersebut, para guru dan mahasiswi calon fasilitator pembelajaran robotika diperkenalkan pada konsep Kokaro bahwa pembelajaran robotika bagi anak-anak bukan mengejar kemahiran membangun robot, melainkan pemanfaatan robot sebagai media pembelajaran. Kegiatan ini berlangsung di Rumah Ilmu Al Ghazy Banin, Palangkaraya pada hari Sabtu, 11 Maret 2017.

RobotWorks Palangkaraya

Sebagai contohnya, Robot RINA yang dikerjakan oleh anak-anak ini membawa pesan bahwa yang asalnya satu bisa menjadi berbeda-berbeda. Ini terjadi karena lingkungan, pengalaman, dan keinginan yang berbeda-beda dari masing-masing ‘pengasuh’ RINA, yaitu anak-anak yang kreatif ini.

Maka, RINA-pun menjadi Rani, Rini, Riri, Rino, Roni, Rido, Rodi, Rosi, dkk. Mereka semua berteman dengan saling menghargai perbedaan.

Posted in Berita | Tagged , | Comments Off on Robot RINA, Berbeda Tapi Satu