Serunya Kemah sambil Bikin Robot

SURYA.co.id | SURABAYA – Teriakan dan tepuk tangan membahana di areal perkemahan Coban Rondo, Malang. Mereka berteriak penuh bangga saat robot yang dirangkai di arena kemah Pramuka itu tuntas dan berhasil dioperasikan. Demikianlah, serunya berkemah sambil membuat robot sehingga bisa jalan sendiri.

Inilah kegiatan Perkemahan Ukhuwwah Nasional 3 Pramuka Sekolah Islam Terpadu. Pesertanya dari seluruh Indonesia, mulai dari Surabaya, Malang, Sidarjo, Pasuruan, Kediri, Madiun, Jakarta, Bogor, Medan, dan seluruh kota di Indonesia yang lain.

Regu dari SMPIT Abdurrab Pekanbaru sedang merakit robot bersama-sama.

Regu dari SMPIT Abdurrab Pekanbaru sedang merakit robot bersama-sama.

“Kami diajak bikin robot Pramuka. Robot yang punya dua kaki dan bisa berjalan bahkan baris-berbaris sendiri,” ucap Faisal, salah satu peserta asal SMP Islam Al Uswah, Surabaya.

Kegiatan perkemahan itu digelar dua hari dan berakhir hari Minggu kemarin. Ahmad Hasan Bashori, ketua panitia kemah menuturkan bahwa ada total 2.900 peserta kemah. Mereka dikeompokkan menjadi 290 regu. “Bikin robot sebagai sisipan di sesi kreatif,” kata Bashori, menceritakan kepada Surya, Senin (9/11/2015).

Kak Arief Andhi Yudanarko, pelatih pembuatan robot, peserta diajak membuat robot jenis bipedal (ralat: sebelumnya tertulis bipolar), yakni robot yang memiliki dua kaki yang bisa berjalan.

“Kami ajarkan dari sisi mekanik atau gerak dan elektroniknya secara lengkap, meski tentu saja dengan pola sederhana,” jelas pembina Komunitas Kampung Robot (Kokaro) ini.

Kegiatan robotika ini diniatkan sebagai sarana untuk mengakrabkan anak-anak pada teknologi. Teknologi yang edukatif. Selain itu bahwa kegiatan Pramuka tidak lagi ketinggalan zaman. Tapi juga dikemas dengan kegiatan canggih dan kekinian.

Shabrina Salsabila, salah satu peserta perkemahan dari SMPIT Al Ibroh, Gresik, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya, setelah robotnya jadi dan bisa berjalan. Begitu juga dengan teman-teman yang lainnya. Mereka berebut memainkan robot karya mereka di meja.

Sumber: Surya, 9 November 2015

This entry was posted in Berita and tagged , , . Bookmark the permalink.