Ajak Peserta Pramuka Rakit Robot

Para Pinru (Pemimpin Regu) sedang mengikuti penjelasan Kak Yudanarko tentang cara merakit untuk kemudian dikerjakan bersama-sama di regu masing-masing.

Para Pinru (Pemimpin Regu) putri sedang mengikuti penjelasan Kak Yudanarko tentang cara merakit untuk kemudian dikerjakan bersama-sama di regu masing-masing.

PUJON – Ada yang beda di arena Kemah Ukhuwah Nasional III Sako Pramuka Sekolah Islam Terpadu tahun 2015 yang digelar di Coban Rondo, Desa Sebaluh, Kecamatan Pujon. Peserta Pramuka Penggalang setingkat SMP diajak membuat robot Pramuka. Disebut robot Pramuka karena bisa berjalan dengan dua kaki, seperti Pramuka sedang berbaris.

Event membuat robot Pramuka menarik perhatian peserta lainnya. Sedikitnya 2.900 peserta yang terbagi menjadi 290 regu antusias mengikuti sesi kreatif. Karena antusias peserta tinggi, pihak panitia akhirnya membagi peserta menjadi 12 shift dan digelar selama 2 hari.

Seperti yang terlihat Jumat (6/11/2015). Para Pramuka penggalang serius memperhatikan arahan dari pembimbing robot. Selesai mendapatkan pengarahan peserta diminta merakit robot hingga bisa bergerak.

Seperti yang dilakukan Yasnina Novrita Paskilla, salah satu peserta dari SMP IT (Islam Terpadu) Daarul Hikmah, Kalimantan Timur. Dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah selesai rakit robot hingga bisa berjalan. Begitu juga dengan teman-teman yang lainnya. Mereka berebut memainkan robot yang sudah bisa dirakit. “Ternyata bikin robot itu seru. Mulai merakit hingga jadi robot yang bisa berjalan,” kata Yasnina.

Terpisah Arief Andhi Yudanarko, pembimbing pelatihan pembuatan robot, peserta diajak membuat robot jenis bipedal (ralat: sebelumnya tertulis bipolar), yaitu jenis robot yang memiliki dua kaki yang bisa berjalan. ”Kami ajarkan dari sisi mekanik dan elektroniknya secara lengkap. Memang masih menggunakan pola sederhana,” terang Arief Andhi Yudanarko pembina Komunitas Kampung Robot (Kokaro).

Sementara itu Ahmad Hasan Bashori, ketua pelaksana Kemah Ukhuwah Nasional III Sako Pramuka Sekolah Islam Terpadu 2015, mengatakan kegiatan robotika ini diniatkan sebagai sarana untuk mengakrabkan anak-anak pada teknologi. Lalu ingin menanamkan kesan positif kepada siswa. Bahwa kegiatan pramuka tidak ketinggalan zaman, tapi juga dikemas dengan kegiatan canggih. “Bukan teknologi biasa, tapi teknologi yang bernilai edukasi,“ urai Hasan.(irr/bb)

Sumber: Radar Malang.

This entry was posted in Berita and tagged , , . Bookmark the permalink.