Dua pekan yang lalu Kokaro menerima telepon. Seseorang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai guru di sebuah SMP di Todanan, Blora, Jawa Tengah. Dia menginginkan agar di sekolahnya ada pembelajaran robotika. Keinginannya ini terpicu setelah ada kegiatan kunjungan ke sekolah di kota lain. Namun, dia merasa ada kendala karena lokasi sekolahnya yang di pelosok dan sumber daya yang kurang.
Apakah Kokaro bisa membantu? Karena kami pun ingin seperti itu.
Kokaro menyampaikan penjelasan ringkas tentang konsep pembelajaran robotika dan pelatihan untuk guru. Selang beberapa hari, sekolah tersebut memutuskan untuk mengundang Kokaro melatih gurunya. Maka, terlaksanalah pelatihan itu pada tanggal 15 Juni 2007. Pesertanya guru IPA, IPS, PAI, Olahraga, dan Keterampilan.
Apa guru-guru kami bisa? Karena mereka bukan berlatarbelakang keteknikan.
In sya Alloh bisa! Kokaro telah melatih banyak guru yang sebagiannya bukan dari keteknikan. Di jenjang sekolah tingkat dasar hingga tingkat atas, pembelajaran robotika bukan untuk menjadikan siswa sebagai pengembang robot, apalagi ilmuwan robot. Itu kelak di perguruan tinggi, sementara sekarang untuk ibarat menanam benihnya saja. Robot di sini merupakan media pembelajaran.
“Oh, kalau begitu, ini bisa untuk menjelaskan materi Fisika yang itu,” kata guru IPA.
“Nah, memang itu maksudnya. Tak hanya Fisika, di PAI pun bisa, begitu juga pelajaran lainnya,” terang Yudanarko.
#RobotTrain
#kokaro