Jika disebut bahwa simbol kecanggihan teknologi masa kini adalah robot, tentu banyak orang yang menyetujuinya. Robot dan robotika menjadi arus utama perbincangan seputar teknologi di kalangan masyarakat akademisi hingga awam, sesuai dengan kapasitas masing-masing. Mahasiswa di perguruan tinggi hingga pelajar di sekolah pun tak bosan membincangkan robot dan robotika.
Kata robot awalnya dikenal dari sebuah sandiwara pada tahun 1921 karya Karl Capek dari kosa kata bahasa Czech robota yang berarti pekerja atau budak pekerja. Robot digambarkan sebagai sebuah mesin otomatis yang menjadi pembantu atau budak manusia, sehingga manusia sebagai majikan akan mendapatkan keuntungan lebih besar karena robot tidak mengalami kelelahan atau kejenuhan sebagaimana jika manusia yang bekerja.
Namun ide dan karya tentang alat atau mesin otomatis telah ada jauh sebelum kata robot diperkenalkan dan menjadi populer. Di Jepang pada abad 17 hingga 19 di periode Edo, ada karya para seniman yang dikenal dengan nama karakuri. Karakuri merupakan boneka-boneka yang dapat bergerak otomatis dengan bantuan sistem mekanis dan pewaktu menggunakan pegas. Boneka-boneka karakuri ini populer di kalangan masyarakat waktu itu karena sebagian besar digunakan sebagai hiburan. Baru di kemudian hari hingga saat ini, beberapa konsep mekanis dari karakuri diterapkan pada sistem otomasi pada industri atau robot-robot masa kini.
Bergeser ke barat dan mundur setengah milenium dari Jepang, ada ilmuwan jenius pada akhir abad ke-13 yang membangun beberapa mesin otomatis untuk berbagai keperluan. Dia adalah Abu Al-Iz ibnu Ismail ibnu Al-Razaz Al-Jazari, ilmuwan muslim kelahiran Turki. Di antara karya-karyanya adalah mesin pompa air otomatis, jam gajah, boneka pemain musik, dan lain-lain. Replika dari karya Al-Jazari saat ini ada di museum di London, Inggris atas usaha dari FSTC – Foundation for Science, Technology, and Civilization yang berusaha untuk mengkaji dan mendokumentasikan penemuan-penemuan para ilmuwan pada masa 1000 tahun peradaban Islam yang selama ini terkubur.
Tentu, sebelum masa Al-Jazari sudah ada karya-karya mesin otomatis. Namun, Al-Jazari diakui sebagai ilmuwan dan penemu pertama yang merealisasikan dan mendokumentasikan karya-karyanya. Buku yang ditulis oleh Al-Jazari berisi keterangan yang lengkap dan terstruktur dari masing-masing karyanya. Oleh karena itulah, ada yang menyebut Al-Jazari sebagai Bapak Ilmu Otomasi atau Bapak Robotika Dunia.
Dengan merunut sejarah robot dan robotika, akhirnya kita mengetahui bahwa alat atau mesin otomatis yang kini disebut robot telah menjadi pemikiran para ilmuwan sejak dulu. Apakah yang menjadi motivasi mereka sehingga rela menguras energi untuk menghasilkan berbagai karya? Tidak bisa dipungkiri motivasi mereka berbeda-beda. Akan tetapi, ada persamaan pada karya-karya mereka yaitu untuk menjadi alat bantu bagi manusia. Karya yang berupa mesin pompa air untuk meringankan pekerjaan manusia. Karya yang berupa boneka pemain musik atau pemain akrobat untuk membantu menghibur manusia. Dan karya-karya lainnya untuk pekerjaan lainnya.
Pengembangan robot semakin canggih mendekati kemampuan manusia. Bahkan dalam beberapa hal, robot dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan manusia. Begitu cepat perkembangannya sehingga sebagian masyarakat merasa tertinggal untuk mengikutinya. Sementara ketergantungan terhadap teknologi dalam kehidupan sehari-hari semakin tak bisa dielakkan. Melalui rubrik ini, Komunitas Kampung Robot mengajak belajar bersama memahami teknologi, khususnya robotika, melalui konsep-konsep dasarnya dengan cara sederhana dan terjangkau.
Arief A. Yudanarko, Pendiri Komunitas Kampung Robot
Rubrik Robotika Majalah Wisata Hati, Edisi 37/XIII/Januari 2014 M/Shafar 1435 H